Jumat, Oktober 17

NAMA INDONESIA


Ada sarjana lulusan universitas Edinburg bernama JAMES RICHARDSON LOGAN,
menerbitkan majalah dengan nama JOURNAL OF INDIAN ARCHIPELAGO AND EASTERN ASIA (JIAEA)

Pada majalah JIAEA Volume 4 hal 252 - 347,
James Richarson Logan menulis artikel "THE ETNOLOGY OF INDIAN ARCHIPELAGO",
yang membahas tentang nama.......
bagi Kepulauan Tanah Air Kita ini yang oleh Belanda di sebut "INDIAN ARCHIPELAGO"yang menurut Logan sangat panjang dan membingungkan.

Melalui tulisan Logan tersebut unutk pertama kalinya nama Indonesia muncul di dunia Internasional
"Mr Earl suggest the ethnograpical term Indonaesian, wich is merely a shorter synonym for the Indian Island or the Indian Archipelago".
usulan Logan soal nama Indonesia melalui majalah tersebut di kemudian hari menjadi nama resmi olah bangsa kita sebagai Negara Republik Indonesia.

selanjutnya Logan secara aktif dalam setiap karya-karya tulisnya selalu memakai nama Indonesia sehingga banyak kalangan ilmuwan bidang ethnlogy dan geografi yang mengikuti pendapat Logan unutk menyebut 'Indonesia' pada kepulauan kita.
bahkan guru besar ethnology universitas Berlin yaitu Adolf Bastian, menerbitkan sebuah buku yang berjudul 'Indonesia ordeerdie inseln des malayischen archipel' sebanyakk lima volume isi dari buku2 tersebut membahas hasil penelitiannya ketika Adolf Bastian mengembara ke tanah air kita selama 1864-1880.

Melalui buku Bastian tersebut itulah nama Indonesia semakin populer dikalangan sarjana Belanda sehingga pernah muncul suatu pendapat bahwa istilah nama Indonesia ciptaan Adolf bastian.
pendapat yang keliru tersebut, bahkan tercantum dalam "Encyclopedie van nederlandch-indie" tahun 1918.
Padahal Bastian itu sendiri mengambil tulisan dari Logan dan Logan memungut nama 'Indonesia' yang dibuang oleh george Samuel Windsor Earl (1813-1865), dan huruf U (Indunesia) digantinya dengan huruf O agar ucapannya lebih baik, maka lahirlah sebutan Indonesia sampai sekarang.
George Samuel Windsor Earl sendiri tidak suka memakai istilah "Indonesia" dengan alasan bahwa INDUNESIA (kepulauan Indonesia) bisa juga digunakan untuk wilayah Srilangka dan Maladewa.
dalam artikel2nya di majalah JIAEA, Earl sering menyatakan pendapatnya bahwa dia lebih suka memilih nama MELAYUNESIA (kepulauan Melayu) bagi negara kita daripada INDUNESIA sebab MELAYUNESIA sangat tepat untuik ras melayu, apalagi bahasa Melayu banyak digunakan di seluruh kepulauan negara kita.
ditegaskan pula oleh Earl sudah tiba waktunya untuk rakyat di kepulauan Melayu memiliki nama khusus (a distinctive name) sebab nama Hindia tidaklah cocok dengan sering mengundang kebingungan dengan sebutan India yang lain.
Dalam tulisan tersebut Earl mengajukan dua pilihan nama "Indonesia atau Malayunesia majalah JIAEA volume IV tahun 1850, judul artikel "On the leading characteristict of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian natios".

Selain Adolf Bastian Prof. Cornellis Van Vollen Hoven (1917) juga mempopulerkan nama "Indonesia sebagai pengganti "INDISCH" (INDIA).
begitu juga istilah Inlander (Pribumi) diganti juga istilah INDONESIER (Orang Indonesia), kemudian orang Indonesia yang pertama kali menggunakan nama "Indonesia" adalah Ki Hajar Dewantara (Suwardi Suryaningrat) pada waktu beliau dibuang di negeri Belanda tahun 1913.
di negeri Belanda tersebut Ki Hajar Dewantara mendirikan sebuah biro pers dengan nama "INDONESISCH PERS_BUREAU".

OLEH: WADI SUTIKNO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Inilah Orang Gag Penting

Foto saya
ploso jombang city!, jawa timur, Indonesia
Yah masih nubie, perlu belajar banyak :p