Minggu, Oktober 19

Pentingkah Bersekolah Dengan Hati ?


"Sekolah Pertamaku...
Harapan Akhir Pendidikanku..
Sekolah Pertamaku...
Bermula Pembelajaran Hati...
Sekolah Pertamaku...
Muara Akhir Pendidikanku...
Sekolah Pertamaku...
Akhir Perwujudan Seorang Buah Hati...
Sekolah Pertamaku...
Tumpahnya Tanya Banyaknya Cinta...
Sekolah Pertamaku...
Bermodal Hati bernama Ibu..."

Saat ini model pendidikan semakin beragam pula alasan dalam memilh-milahnya.
diantara sudut pandang yang digunkan dlam memilih sistem pendidikan adalah memilih sesuai dengan basic keilmuannya dan atau karena kemampuan dalam masaah finansialnya.
Arti pendidikan menjadi penting dan wajib bagi siapapun.
Sebagaimana tersebut dalam hadits Nabi :
"Mencari Ilmu itu wajib atas tiap2 muslim laki2 dan perempuan, dan barang siapa mencari ilmu, memohonkan ampun kepadanya sampai ikan2 di laut".

Lantas apakan pendidikan itu?
Pendidikan itu adalah suatu proses dengan mana pikiran, rasio, mental manusia, disiplin dan dikembangkan dengan disertai proses pertumbuhan di dalam individu dibantu mengembangkan daya2 kemampuan, bakat, kecakapan, dan minat dari individu itu sendiri.

Begitu pentingnya arti sebuah pendidikan, dengan pendidikan kita tahu akan hal2 yang belum kita ketahui dan dapat menghantarkan pada suatu yang lebih bermakna.
dengan pendidikan dapatlah kita ketahui tata cara, berdiri, berjalan, berlari sampai dengan manfaat dari pendidikan itu sendiri, kunci kesuksesan dalam pendidikan terdapat puncak pengamalan dan realisasinya.

Dijelaskan dalam hadits Rosululloh SAW :
"Ilmu itu adlah hidupnya Islam dan tiangna Iman, barangsiapa mengajar ilmu, kemudian mengamlkannya Alloh memberikan ilmu kepadanya dari suatu yang belum diketahui".(ALHADITS)

Dengan Pengamalan ilmu akan menimbulkan banyak sekali nilai tambah yang sebelumnya tak diketahui.
Pendidikan menghantarkan manusia pada rasa syukur, adabin hasanin kepada Alloh Ta'ala, orang tua, masyarakat, bangsa dan tanah airnya.

SEKOLAH DENGAN HATI

Lantas pendidikan seperti apa yang diperlukan oleh generasi2 penerus ini?
Karena mencermati demikian pentingnya pendidikan, maka yang paling balance untuk regenarasi adalah sebuah lembaga pendidikan yang mendidik putra-putri dengan sentuhan hati.
Kenapa harus hati bukankah cukup dengan pendidikan yang dapat mencerdaskan otak2 mereka saj?

Pendidikan yang demikian itu (berorientasi otak saja) tidak dapat menjamin generasi itu lebih bnaik.
Justru dengan hatilah yang dapat menjadikan barometersebuah generasi menjadi 'bernilai'.
Hati adalah sentral dari sebuah generasi.
Karena tegak, robohnya suatu generasi terletak pada hatinya pula.

Sebagaimana tersebut dalam hadits Rosululloh:
"Ingat2lah dan sesungguhnya di dalam jasad itu ada sepotong daging, bila ia baik, baiklah seluruh jasad, dan bila ia jelek, jeleklah seluruh jasad, ingat2lah dialah itu Hati".

Jadi hati adalah sentral yang perlu 'dididik' dengan model pendidikan yang benar2 akan memunculkan dampak positif pada generasi penerus ini.
Jika hanya jasmani yang 'dididik', maka akan memunculkan sebuah generasi seperti robot yang tidak menggunakan hati dalam bekerja.

"Pendidikan hati" bertujuan melatih moral dan akhlaq yang baik pada jiwa putra-putri kebanggaan hati.
Karena orang tua tidak ingin meninggalkan putra-putri ditaman dunia ini hanya sebagai buih yang diterbangkan angin kian kemari, dan musnah ketika ditimapa olaeh panasnya sinar matahari.

Sementara di saat yang sama semua brharapkan agar putra-putri memiliki peran aktifdalam merealisasikan tugasnya sebagai genersi yang dapat menyinari nusantara ini.
Mereka harus berperan aktif dalam merealisasikan tugasnya sebagai generasi yang dapat menyinari nusantara ini.
Mereka harus berperan sebagai berlian hidup, berlian berfikir, dan bukan sebagai sampah masyarakat yang dapat menjadi stigma pada masyarakat itu sendiri.

Dari Hati Kembali Ke Hati

Pendidikan dengan hati sangat berperan penting bagi purtra-putri titian penerus harapan.
Bagaimana dapat kembali pada hakekat awal sebagai tsamarotul qolbi jika dalam diri kita tidak menemukan jalan untuk kembali pada "Buah Hati"?
Di dalam hadits Rosullulloh disebutkan bahwasanya putra-putri adalah buah hati:
"Sesungguhnya bagi tiap2 pohon itu ada buahnya dan buah hati itu adalah anak"(alhadist).

Pendidikan awla manusia sebenarnya mngajarkan tentang "hati".
Sebab semua mengakui bahwa sekolah pertama kita (baca: pendidikan) adalah seorang ibu yang mengajarkan tentang seorang ibu yang mengajarkan tentang hati.
Hati nurani seorang ibu mengaliri pori2 cinta sang buah hati.
Tidak seorangpun yang mengharapkan buah hatinya menjadi buah hati yang busuk, dan justru mereka berharap memiliki buah hati yang yang baik.
Lantas sudahkah anda temukan lembaga pendidikan bagi putra-putri anda yang berfondasi pendidikan hati?


Oleh : NUR KHOLIFAH -alumni THGB-

1 komentar:

  1. gw punya cerita kalo inget mbak nur kholifah...
    pada waktu itu gw ma qotul mendatangi do'i dalam rangka mengambil undian untuk nentuin nomor peserta pidato p4r...
    dan waktu itu do'i bersikeras bahwa do'i gak punya bakat tuk pidato,,
    tapi gw mikir balik tentang hal itu setelah do'i jadi juara 2 dalam lomba itu...
    n gw nemuin tulisannya masuk majalah al kausar..
    bener2 rendah hati^^

    BalasHapus

Inilah Orang Gag Penting

Foto saya
ploso jombang city!, jawa timur, Indonesia
Yah masih nubie, perlu belajar banyak :p